viewers

Minggu, 31 Mei 2015

HARKAT DAN MARTABATMANUSIA




BAB
I
Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu¶alaikum WarahmatullahiWabarakatuh, kami disini ingin membahas materi tentang Harkat dan martabatmanusia.Harkat dan Martabat Manuasia membedakan manusia dari makhluk-makhluk lainnya di seluruh alam semesta, dimana Harkat dan Martabat Manusia(HMM) yang mengandung butir-butir bahwa manusia adalah:a) Makhluk yang terindah dalam bentuk dan pencitraannya; b) Makhluk yang tertinggi derajatnya;c) Makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahn Yang Maha Kuasa;d) Khalifah dimuka bumi; dane) Pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM)Pada diri manusia dapat dilihat adanya lima dimensi kemanusiaan, yaitu :1) Demensi kefitrahan;2) Dimensi keindividualan;3) Dimensi kesosialan;4) Dimensi kesusilaan; dan5) Dimensi keberagamaan.Kata kunci untuk dimensi kefitrahan adalah kebenaaran dan keluhuran,dimensi keindividualan adalah  potensi danperbedaan,dimensi kesosialan adalah komunikasi  dankebersamaan
,dimensi kesusilaan adalah nilai dan moral ,dan dimensi keberagamaan adalah iman dantaqwa.
Kelima dimensikemanusiaan tersebut merupakan satu kesatuan, saling terkait dan berpengaruh
 
 Pada dasarnya menyatu, berdinamika dan bersinergi sejak awal kejadianindividu, sampai akhir kehidupannya. Kelima menuju kepada perkembanganindividu menjadi ³manusia seutuhnya´Untuk memungkinkan perkembangan individu ke arah yang dimaksuditu, manusia dikaruniai lima jenis bibit yang dalam hal ini disebut Pancadaya,

yaitu:(1) Daya cipta,(2) Daya karsa,(3) Daya rasa,(4) Daya karya, dan(5) Daya taqwa.Pancadaya menjadi sisi hakiki dari keseluruhan dimensi kemanusiaan.Dalam kajian, pancadaya dimanifestasikan sebagai intelegensi rasional,intelegensi social, intelegensi emosional, intelegensi instrumental, danintelegensi spiritual.
 
BAB II
HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA (HMM) DANIMPLIKASINYAA. Hakikat Manusia
1
. Manusia adalah mahluk yang paling indah dan sempurna dalam pencitraanya
Citra kesempurnaan dan keindahan manusia diwujudkan melalui penampilan budaya dan peradaban yang terus berkembang. Kebudayaan itu adalah ciptaanmanusia dan syarat bagi kehidupan manusia. Manusia menciptakan kebudayaadan kebudayaan itu sendiri menjadikan manusia makhluk yang berbudaya.Manusia juga disebut dengan makhluk yang memiliki peradaban(Civil Society).Melalui peradaban ini manusia dapat mengembnagkan pola pikir, berbuat dan bertindak serta merasakan yang merupakan cerminan dari kebudayaannya.

Pengertian hakikat manusaia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
y

Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkanhidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
y

Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atastingkah laku intelektual dan sosial.
y

yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampumengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
y

Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembangtidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
y

Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usahauntuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuatdunia lebih baik untuk ditempati.
y

Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakanketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
y

Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandungkemungkinan baik dan jahat.
y

Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungansosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabatkemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
 
 2. Manusia adalah mahluk yang paling tinggi derajatnya.
Manusia memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajatterendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmahyang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mesti mengemban bebanamanat pengetahuan tentang Allah. Karena itu mereka harus mempunyaikekuatan dalam kedua dunia ini untuk mencapai kesempurnaan.Sebab tidak sesuatupun di dunia ini yang memiliki kekuatan yang mampu mengemban beban amanat.Manusia mempunyai kekuatan ini melalui esensi sifat-sifatnya (sifat-sifatruhnya), bukan melalui raganya. Karena ruh manusia berkaitan dengan derajattertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamaikekuatannya, entah itu malaikat maupun setan sekalipun atau segala sesuatulainnya. Demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat yang palingrendah, sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa mempunyai kekuatannya,entah itu hewan dan binatang buas atau yang lainnya. Ketika mengaduk danmengolah tanah, semua sifat hewan dan binatang buas, semua sifat setan,tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati diaktualisasikan. Hanya saja, tanah itudipilih untuk mengejawantahkan sifat "dua tangan-Ku". Karena masing-masingsifat tercela ini hanyalah sekedar kulit luarnya saja, di dalam setiap sifat itu adamutiara dan permata berupa sifat Ilahi.
 
3
.Manusia adalah khalifah di muka bumi
.
Manusia sebagai makhluk yang sangat lemah, disisi lain dinobatkansebagai "khalifah" (wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta danmerupakan wakil Allah untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia firman-Nya. Para mahkluk yang lain tidak melihat ada dimensi yangtidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang palingrendah dalam diri manusia.Dalam dunia pendidikan,manusia telah ditugaskan untuk memakmurkan,mengelola atau mengatur kehidupan dibumi,untuk dimanfaatkan bagikehidupan,tanpa merusak tatanan dan keharmonisannya. Artinya manusiaditugaskan untuk membimbing generasi kini dan yang akan datang, sertamenjalin keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
 
 4.Makluk yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Tujuan Pendidikan diarahkan kepada upaya pembentukan sikap takwa.Dengan demikian pendidikan ditujukan kepada upaya untuk membimbing danmengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa. Di antara ciri mereka yang takwa adalah berimankepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki anugerahAllah, beriman kepada al-Quran dan kitab-kitab samawi sebelum alQuran,serta keyakinan kehidupan akhirat (QS. 2:3).
 5.Manusia adalah makhluk pemilik Hak Asasi Manusia (HAM)
Manusia dalam menjalani kehidupannya telah dilengkapi dengan hak dasar (HAM) yang dikrarkan untuk dijalankan bagi sesama manusia. Hak dasar ini yang mengatur tata kehidupan manusia, sehingga dalam menjalankanaktifitas kehidupan tidak mengalami benturan dengan aturan yang telahditetapkan. Aturan tersebut antra lain adalah kebebasan dalammenjalankan/menentukan nasib dalam menjalankan kehidupan. Manusia jugmemiliki kebebasan dalam menjalan perintah,dalam hal ini tentu masih dalam bingkai keempat butir harkatdan martabat manusia.(HMM)
 
B. Dimensi Kemanusiaan

1
.Dimensi Kefitrahan
.
Berdasarkan dimensi ini, tujuan pendidikan diarahkan kepada pencapaiantarget yang berkaitan dengan hakikat penciptaan manusia oleh Allah SWT. Darisudut pandangan ini, maka pendidikan bertujuan untuk membimbing perkembangan perserta didik secara optimal agar menjadi pengabdi kepada Allahyang setia (QS.51:56) Berangkat dari tujuan ini, maka aktivitas pendidikandiarahkan kepada upaya membimbing manusia agar dapat menempatkan diridan berperan sebagai individu yang taat dalam menjalankan ajaran agamaAllah. Jadi dimensi ini diarahkan pada pembentukan pribadi yang bersikaptaat asas terhadap pengabdian kepada Allah. Mengacu kepada tujuan tersebut, pendidikan dipandang sebagai upaya untuk menempatkan manusia pada statusnyasebagai makhluk yang diciptakan.
2.Dimensi Keindividualan
.
Manusia merupakan makhluk ciptaan yang unik. Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan. Namun di balik itu sebagai individu, manusia juga memiliki berbagai perbedaan antara individu yang satu dengan yanglainnya. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia sebagai individu secara fitrahmemiliki perbedaan. Selain itu perbedaan tersebut juga terdapat pada kadar kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. Jadi secara fitrah, manusiamemiliki perbedaan individu
individual differencies)
yang memang unik.Sehubungan dengan kondisi itu, maka tujuan pendidikan diarahkan padausaha membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secaraoptimal, dengan tidak mengabaikan adanya faktor perbedaan individu,sertamenyesuaikan pengembanganya dengan kadar kemampuan dari potensi yangdimiliki masing-masing.
 
 Dimensi individu dititikberatkan pada bimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusia dalam statusnya sebagai insan. Dalam konteks
al-Insan,
manusia adalah makhluk yang
eksploratif (dapat mengembangkan diri). Tetapi dalamkaitan dengan
adanya perbedaan individu, pengembangan diri manusia adalahdalam kapasitasnya sebagai individu. Dengan demikian menurut dimensi ini,usaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insan kamil (individu manusia paripurna), sesuai dengan kadar yang dimiliki masing-masing individu.Manusiasebagai individu memiliki potensi fisik, mental, dan spiritual. Pendidikan dalamkaitan ini, digambarkan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi fisik,mental, dan spiritual sesuai dengan kadar kemampuan setiap individu secarautuh, berimbang dan optimal. Tujuan pendidikan dalam hal ini diarahkan pada pencapaian target perkembangan maksimal dari ketiga potensi tersebut, denganmemperhatikan kepentingan faktor perbedaan individu. Sejalan dengan adanya perbedaan individu tersebut, maka selain adanya faktor kadar kemampuan yang berbeda, pada diri peserta didikpun terdapat irama perkembangan yang berbeda pula. Oleh karena itu dalam kaitan dengan dimensi segala faktor yangmenyangkut perbedaan ini perlu diperhatikan, antara lain tahap perkembangan,yang tidak sama pada setiap individu. Dengan demikian dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik, perlakuan terhadap setiap individu harus puladidasarkan atas pertimbangan perbedaan ini.
 
3
.Dimensi Kesosialan.

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki doronganuntuk hidup berkelompok secara bersama-sama. Oleh karena itu dimensi sosialmengacu kepada kepentingan sebagai makhluk sosial, yang didasarkan pada pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat,manusia mengenal sejumlah lingkungan sosial, dari bentuk satuan yang terkecilhingga yang paling kompleks, yaitu rumah tangga hingga ke lingkungan yang paling luas seperti negara. Sejalan dengan hal itu, maka tujuan pendidikandiarahkan kepada pembentukan manusia yang memiliki kesadaran akankewajiban, hak dan tanggung jawab sosial, serta sikap toleran, agar keharmonisanhubungan antar sesama manusia dapat berjalan dengan harmonis. Pendidikandalam konteks ini adalah merupakan usaha untuk membimbing danmengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan serasi dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat lingkungannya.Dengan kemampuan berperan atas dasar pemenuhan kewajiban dan tanggung jawab ini, serta penghargaan terhadap hak-hak asasi yang dimiliki, makadiharapkan peserta didik nantinya akan dapat ikut menciptakan keharmonisandan kedamaian hidup dalam masyarakat, bangsa, maupun antar sesama manusiasecara global.Dalam kaitan dengan kehidupan bermasyarakat tujuan pendidikandiarahkan pada pembentukan manusia sosial yang memiliki sifat takwa sebagaidasar sikap dan perilaku. Kehidupan bermasyarakat merupakan kenyataan yangtak dapat dihindarkan, karena manusia adalah makhluk sosial sejalan dengankonsep
al Nas.
Walaupun demikian kehidupan bermasyarakat tidak seharusnyameleburkan kodrat individu demi kepentingan sosial sepenuhnya. Sebagaianggota masyarakat manusia perlu pula menyadari eksistensinya sebagaimakhluk individu.
 
4.Dimensi Kesusilaan
.
Dalam dimensi ini manusia dipandang sebagai sosok individuyangmemiliki potensi fitriyah. Maksudnya bahwa sejak dilahirkan, pada dirimanusia sudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperoleh secara fitrah.Menurut M. Quraish Shihab, potensi ini mengacu kepada tiga kecenderunganutama, yaitu benar, baik, dan indah. Manusia pada dasarnya cenderung untuk senang dengan yang benar, yang baik, dan yang indah (M. Quraish Shihab,
1996 
 ).
Atas dasar sudut pandang ini terlihat bahwa manusia pada dasarnyamerupakan makhluk yang memiliki nilai-nilai moral (senang dengan yang baik,dan membenci yang buruk). Kecenderungan itu merupakan bawaan, sehingga dimana, dan kapan pun kecenderungan tersebut akan muncul. Manusia terdoronguntuk berbuat sesuatu yang

 baik dan terpuji, serta menghindar untuk berbuat buruk dan tercela. Namun demikian, oleh karena pengaruh lingkunganterkadang kecenderungan itu sering tidak tampak.Dalam hubungan dengandimensi moral ini, maka pelaksanaan pendidikan ditunjukan kepada upaya pembentukan manusia sebagai pribadi yang bermoral. Tujuan pendidikan dititik  beratkan pada upaya pengenalan terhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmengintemaliksasinya,serta mengaplikasikannya, nilai-nilai tersebuat dalam sikapdan perilaku melalui pembiasaan. Sumber utama dari nilai-nilai moral dimaksudadalah ajaran wahyu.Dimensi moral dinilai berguna dalam pembentukankepribadian peserta didik. Dengan pendekatan ini, diharapkan kepribadian peserta didik akan selaras dengan fitrahnya. Melalui pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran moral, peserta didik disadarkan akan nilai-nilai asasikemanusiaan yang dimilikinya, yaitu sebagai makhluk yang bermoral. Makhluk yang dapat membedakan yang baik dari yang buruk, serta mampu untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut secara konsisten.
 
Atas dasar prinsip ini, manusia merupakan makhluk yang dalam segala bentuk aktivitasnya adalah makhluk yang terikat kepada nilai-nilai moral, yangsumbernya adalah wahyu Ilahi. Kesadaran akan adanya nilai-nilai moral yangwajib dipatuhi dan diterapkan dalam kehidupannya, karena dirinya merupakansosok pribadi penyandang nilai-nilai itu.
5. DIMENSI KEBERAGAMAAN
.
Mengacu kepada dimensi ini, maka tujuan Pendidikan diarahkan kepadaupaya pembentukan sikap takwa. Dengan demikian pendidikan ditujukan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secaraoptimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa. Di antara ciri merekayang takwa adalah beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkansebagian rezeki anugerah Allah, beriman kepada al-Quran dan kitab-kitabsamawi sebelum alQuran, serta keyakinan kehidupan akhirat (QS. 2:3).Takwakemudian secara umum dapat dirumuskan sebagai kemampuan untuk memelihara diri dari siksaan Allah, yakni dengan cara mematuhi danmelaksanakan segala perintah-Nya. lalu diimbangi dengan usaha semaksimalmungkin untuk menjauhkan clan menghindari diri dari perbuatan yangmelanggar.segala bentuk larangan-Nya. Ketakwaan dikaitkan dengan dimensitauhid, karena sifat ketakwaan mencerminkan ketauhidan secara menyeluruh,yaitu mematuhi sepenuhnya perintah Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa,sejalan dengan perintahnya agar manusia bertakwa (QS.4:131).
 
C
. PAN
C
ADAYA

1
.DAYA TAQWA
 Merupakan basis dan kekuatan pengeanmbangan yang secara hakiki ada pada diri manusiua untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan darituhan Yang Maha Kuasa. Tujuan pendidikan pada pada daya takwa ini adalahdalam upaya pembentukan sikaf takwa. Dengan demikian pendidikan ditujukan pada upaya membimbing dan mengembangankan potensi peserta didik secaraoptimal agar dapat menjadi hamba yang bertakwa kepada Sang Khalik.
2.DAYA
C
IPTA
 Berhubungan dengan kemampuan akal,pikiran,kecerdasan dan fungsiotak, yang sering disebut dengan komponen kognitif. Dalam taxonomy Bloomada enam tingkatan berpikir yang harus dikembangkan untuk membangun proses berpikir yang komprehensif dari tingkatan yang paling rendah sampai pada tingkatan yang paling tinggi, yaituKnowledge,Understanding,Application,analysis,synthesis, and Evalution
3
.DAYA RASA
Mengarah pada kekuatan perasaan atau emosi yang sering disebut dengankmponen afektif. Dalam daya ini peserta didik dibentuk untuk dapat,menerima(Receiving)merespon (responding),menilai atau menghargai (valuing) dalam prose pembelajaran.

 
4.DAYA KARSA
Merupakan kekuatan yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu.Dorongan dalam pendidikan yang juga sering disebut dengan motivasi.Motivasi ini bisa saja dari dalam individu( Intrinsict) dan dari luar individu(extrinsict). Kedua motivasi ini akan mempengaruhi peserta didik dalam prose belajar mengajar 
.
5.DAYA KARYA
Mengarah pada ahsil atau produk nyata yang langsung dapat digunakanatau dimanfaatkan oleh dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan. Dalamtaxonomy pendidikan,daya ini meliputi Imitation, manipulation,precision, andarticulation. Dalam taxonomy ini, peserta didik usahakan untuk dapatmendemonstarasikan, memanpulasi proses kegiatan dengan akurat dan effisienterhadap apa yang telah diberikan oleh pendidik 
.
 
 BAB
III
A. PENUTUP
Demikian makalah tentang Harkat dan martabat manusia yangkami buat,. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah inimasih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangatmengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semogadengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca danteman-teman.
 
 B. KESIMPULAN

Dari uraian tentang Implikasi HMM terhadap Pendidikan, dapatdisimpulkan bahwa titik tolak pendidikan itu adalah Harkat dan MartabatManusia (HMM). Berdasarkan HMM itu ditetapkan tujuan pendidikan yangingin dicapai. Untuk mencapai tujuan pendidikan dilakukan proses pembelajaran,yang merupakan interaksi antara manusia dengan manuasia(pendidik dan peserta didik). Proses pembelajaran dalam pendidikan ini padahakikatnya adalah proses pengembangan segenap potensi/dimensi yang adamelalui pancadaya. Pendidikan merupakan wahana bagi pengembanganmanusia. Pendidikan menjadi media bagi pemuliaan kemanusiaan manusia yangtercermin dalam HMM dengan dimensi kemanusiaan dan pancadaya sertaHMM-nya itu. Pendidikan terjadi di antara manusia oleh manusia dan untuk manusia, serta hanya mungkin terjadi dalam hubungan antarmanusia.
 

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik,Oemar.2003.
 P 
erencanaan
 P 
engajaran Berdasarkan pendekatan sistim
.JakartaBumi AksaraKemp.J.E. 1980.
 Designing Effective Instruction
. New York. MacMilan CollegeManan,Imran,1989.
 Antropologi
 P 
endidikan:Suatu
 P 
engantar 
.Jakarta. DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan. Nasution,S.
Sosiologi
 P 
endidikan
. Jakarta.Bumi Aksara.Pokja Pengembangan Peta Keilmuan Pendidikan, 2005
 P 
eta Keilmuan
 P 
endidikan.
Jakarta;Depdiknas.Prayitno, 2005.
Sosok Keilmuan Ilmu
 P 
endidikan.
Padang: UNP.Prayitno, 2008.
 Dasar Teori dan
 P 
raksis
 P 
endidikan
Padang: UNP.
 
 PENYUSUNNama

NRP
 Gagan firmansyah 210.511.061Eko pratama cahyadi 210.511.088Feri purdi pratama 210.511.090

Tidak ada komentar:

Posting Komentar