MAKALAH
SISTEM DIGITAL IMPLEMENTASI DI
RADIO
NAMA KELOMPOK
1.
M.SAFIQ
NURRIZA
2.
DIKA
ARGANOVA
3.
ARIF
SANTOSO
4.
ILHAM
AFINDY
5.
M.NURHALIM
Porgram Studi Teknik Informatika
Semester II
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
(UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO
TAHUN 2013-2014
BAB
I. PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Saat
ini hampir seluruh bidang kehidupan manusia telah melibatkan perangkat lunak.
Hampir seluruh perangkat yang digunakan manusia melengkapi pemproses. Perangkat
seperti : Kapal Laut, Pesawat,
mesin cuci, mesin AC, mobil mewah dan sebagainya telah menjadi cerdas
karena keberadaan program yang di tanam dalamnya. Manusia telah mempersiapkan
perluasan penggunaan perangkat penggunaan perangkat lunak di semua perangkat
yang di pakai.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang Sistem
Digital saat ini telah begitu pesat, sehingga menempatkan suatu bangsa pada
kedudukan sejauh mana bangsa tersebut maju didasarkan atas seberapa jauh bangsa
itu menguasai bidang tersebut di atas. Adapun beberapa Sistem Digital yang
harus kita ketahui dan berbagai Implementasi di dunia Otomitif harus menjadi
tolak ukur dalam kehidupan kita sehari hari.
Adapun bahwa
kita memiliki sistem digital dan sistem analog Sebagai mahasiswa kita memiliki
sebuah Apresiasi bahwa dengan adanya kemajuan dibidang tersebut kita dapat
memahami yang menjadi kelebihan dan kekuranganya.
BAB
II. PERMASALAHAN
1.
PENGERTIAN SISTEM DIGITAL DAN ANALOG
2.
PENGERTIAN RADIO ANALOG DAN CARA KERJANYA
3.
PENGERTIAN RADIO DIGITAL DAN CARA
KERJANYA
4.
KELEBIHAN RADIO DIGITAL
5.
FREKUENSI RADIO DIGITAL
6.
UJI COBA RADIO DIGITAL
7.
SOSIALISASI RADIO DIGITAL DI INDONESIA
BAB III. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
SISTEM ANALOG DAN DIGITAL
Sistem
Analog adalah suatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses
pengiriman informasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersifat variabel dan
berkelanjutan atau disebut juga dengan sinyal analog. Contohnya sinyal gambar
pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan. Analog
merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika
seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan
melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian,
ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali
ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang
disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut.
Sistem
Digital merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan
bilangan 0 dan 1 (disebut juga dengan biner) untuk proses informasi yang mudah,
cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit.
2.
PENGERTIAN RADIO ANALOG DAN
CARA KERJANYA
Radio Analog
Radio
adalah teknologi pengiriman sinyal yang menggunakan transmisi gelombang
mikro (micro wave). Sejarah awal perkembangan radio dimulai dari
penemuan Hertz, salah seorang fisikawan yang berhasil menemukan cara mengirim
dan menerima gelombang radio. Industri penyiaran radio dimulai oleh David
Sarnoff yang pertama kali meliput kegiatan Pemilu pada 1920. Dasar teori
transmisi gelombang radio pertama kalinya dipaparkan oleh James Clerk Maxwell
pada tahun 1873. Pada tahun 1922, siaran radio mulai di terapkan di Amerika,
Perancis, Cina, Jerman dan Uni-Soviet. Gelombang radio ini nantinya digunakan
untuk macam-macam hal, salah satu contohnya adalah televise yang juga
menggunakan gelombang radio dalam transmisi sinyal.
Di
Indonesia sendiri, perkembangan radio baru dimulai pada saat pemerintahan
Hindia Belanda pada tahun 1952. Radio mula-mulanya hanyalah berupa radio amatir
yang menggunakan perangkat sederhana. Akhirnya pada tanggal 11 September 1945,
diadakan rapat yang hasil rapatnya adalah membentuk stasiun radio yang
dinamakan
Radio Republik Indonesia.
Radio Republik Indonesia.
Saat itu, radio masih menggunakan sistem
frekuensi AM (Modulasi Amplitudo). Modulasi ini mengubah amplitude radio sesuai
dengan gelombang audio. Kemudian muncullah radio FM (Modulasi Frekuensi) yang
berprinsip sama dengan radio AM, namun modulasi ini menyebabkan perubahan pada
frekuensi. Selain itu, frekuensi FM lebih tinggi daripada frekuensi AM.
Gelombang radio FM lebih baik dari AM, karena dapat menghilangkan interference
atau gangguan, menyiarkan suara terbaik, dan hasil audionya lebih jernih.
Dan
ada komponen-komponen dasar yang diperlukan untuk penyiaran, antara lain
mikropon, antena, rangkaian pemancar. Proses kerja rangkaian pemancar
disebut modulasi. Proses ini menggabungkan frekuensi audio dan radio dengan
sistem AM dan sistem FM.
CARA KERJA RADIO
Sinyal
radio dipancarkan menggunakan gelombang pembawa. Gelombang radio merupakan
bagian dari spektrum elektromagnetik. Gelombang radio dengan panjang gelombang
paling panjang dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer
Bumi, disebut ionosfer.Dengan cara ini, pesan lewat radio dapat dipantulkan
sehingga mencapai jarak yang amat jauh.
Pemancar
radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan
informasi. Dalam radio AM, ketinggian dari gelombang pembawa diubah-ubah
menurut suara yang ditangkap oleh mikrofon. Dalam radio FM, frekuensi atau
jarak antara puncak radio yang diubah. Pesawat penerima radio menangkap sinyal
ini, memperkuat dan kemudian mengartikannya. Bila sinyal itu lemah, radio AM
dapat mengeluarkan bunyi gemerisik, itulah sebabnya radio ini digantikan oleh
radio FM yang penerimaannya jauh lebih jernih.
3.
PENGERTIAN RADIO DIGITAL DAN
CARA KERJANYA
Radio Digital (HD-Radio)
Setelah
sistem AM dan FM, muncullah Radio Digital. Radio digital tidak lagi memakai
gelombang frekuensi, tapi menggunakan sinyal-sinyal digital karena hasilnya
lebih baik ketimbang frekuensi analog. Cara kerja Radio Digital adalah dengan
mengubah informasi analog ke sinyal digital, yang kemudian dipancarkan,
ditangkap, kemudian diubah kembali menjadi informasi analog.
Kelebihannya
dibandingkan sinyal analog adalah kualitas sinyal yang lebih baik, karena tidak
terpengaruh oleh cuaca atau pun noise-noise. Lalu penggunaannya mempunyai
cakupan lebih luas, dapat mencakup lebih jauh. Radio digital juga memungkinkan
adanya interaksi oleh pemancar atau pendengar. Selain itu, juga lebih hemat
biaya.
Radio digital
adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital.
Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki
banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu
sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause,
di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.
Radio
yang dikenal sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem
analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital
dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten
bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio
sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis.
Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki
perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.
Sistem kerja radio digital
Sistem IBOC bekerja dengan menggabungkan sinyal audio analog dengan
sinyal audio digital agar diperoleh kompatibilitas antara penyiaran radio
analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistem
penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “HD-Radio” dikembangkan
oleh iBiquity Radio dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran
radio digital di Amerika Serikat.
Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka
biner yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog
yang masuk. Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode)
sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses
ini disebut sebagai code atau decode (penginterpretasian sinyal analog menjadi
sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal
analog), yang selanjutnya disebut CODEC.
Setelah studio mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio
digital memproses sinyal audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini
disebut modulation. Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (decode)
sinyal digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses
yang berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut demodulation.
Terdapat beberapa cara untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan Algorithm
(Algoritma). Dalam menggunakan algoritma, para pakar dan teknisi dapat membuang
komponen-komponen sumber sinyal audio digital yang tidak diperlukan dan hanya
meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk dipancarluaskan melalui
antena dan selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio atau pada alat
pemutar rekaman.
4. KELEBIHAN RADIO DIGITAL
Kelebihan radio digital
1.
Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio
konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari
sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara
saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
2. Kualitas suara yang dihasilkannya bagus
dan jernih, seperti CD.
3. Radio digital juga dilengkapi dengan
layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana
saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti
acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio.
Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun talk show.
4.
Frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada
satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
5.
Spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio
konvensional.
6.
Radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur,
sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
7.
Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat
dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency
Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio
digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online,
penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa
dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada
masyarakat.
5.
FREKUENSI RADIO DIGITAL
Saat ini rentang
frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan
siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang
kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar.
Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.
6.
UJI COBA RADIO DIGITAL DI INDONESIA
Pada periode Maret-Mei 2006, industri penyiaran radio digital telah
melakukan uji coba dengan menggunakan In-bound on Channel (IBOC) system. Uji coba ini dilaksanakan oleh anggota Forum Radio
Jaringan Indonesia (FRJI), dengan menggunakan siaran Delta
99,1 FM. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, frekuensi 1062 AM. Uji coba akan dilakukan untuk menggunakan system
radio Digital DAB (Digital Audio Broadcasting). Uji-coba DAB ini akan
dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 di radio Prambors, Ramako, Sonora
dan I-Radio dengan menggunakan kanal 10D VHF Band III. Pemilihan
frekuensi untuk uji coba siaran ini dipilih secara acak dan merupakan hasil
kesepakatan tim.
7.
SOSIALISASI RADIO
DIGITAL DI INDONESIA
Transisi radio analog menjadi radio digital
mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat radio yang ia miliki dari
analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti untuk disesuaikan dengan
stasiun pemancarnya. Hal ini menyulitkan pemerintah dan pihak swasta untuk mensosialisasikan penggunaan radio digital di Indonesia, karena pada umumnya
masyarakat enggan apabila harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli perangkat
radio baru.
BAB
IV. KESIMPULAN
pedes mata w njrr
BalasHapusthanks gan sudah share
BalasHapuslampu servis hp
a teu aya penutupan
BalasHapus